Revisi
“ Demonstrasi pembuatan Caramelized Banana Chips”
Andragogi merupakan
suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar. Ada banyak yang dapat
dilakukan orang dewasa dalam pembelajaran. Orang dewasa juga dapat belajar
dengan cara berbagi pengetahuan dengan orang lain. Berbagi
pengetahuan dapat dilakukan dalam beberapa cara seperti, mengadakan workshop,
pelatihan, dan demonstrasi. Pembelajaran yang ingin kami bagi dengan orang lain
ialah membuat makanan dan melakukan demonstrasi tentang cara pembuatan makanan
yang kami beri nama “ Caramelized Banana Chips”.
Caramelized Banana
Chips merupakan makanan ringan yang terbuat dari pisang. Ide ini kami dapatkan
dari salah satu anggota kelompok, yang pernah membuatnya dan ternyata banyak
orang yang menyukai. Caramelized Banana Chips ini memiliki keunikan tersendiri,
biasanya pisang sering dibuat sebagai kripik. Kali ini kami membuat variasi
baru dalam pengolahan kripik tersebut dengan melumuri kripik dengan karamel
yang terbuat dari sirup yang menambahkan sensasi rasa yang unik daripada kripik
pisang yang biasa.
Teori tentang proses kreatif
dikaitkan dengan performa yang akan ditampilkan
kelompok
Teori Wallas
menyatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap:
1. Persiapan, yaitu
mempersiapkan diri dalam memecahkan permasalahan yang muncul.Pada
tahap ini, berbagai ide atau gagasan muncul dan
berbeda-beda setiap individu dalam kelompok. Awalnya, ada tiga ide muncul dalam
kelompok kami, yaitu membuat lampu hias dari botol air mineral dan membuat
lampu belajar dari karton.
2. Inkubasi, yaitu tahap
dimana untuk sementara waktu tidak memikirkan masalah yangmuncul. Setelah
berhasil menemukan beberapa ide, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak dan
membiarkan ide-ide tersebut beku, karena kami juga masih bingung pada saat itu.
3. Iluminasi, yaitu tahap
timbulnya insight atau inspirasi
atau gagasan baru. Setelah
melewati tahap inkubasi, kami memutuskan untuk berdiskusi lagi untuk segera
menyelesaikan tugas ini. Hingga akhirnya kami
memutuskan untuk membuat pelatihan cipta makanan “caramelized banana chips”
4. Verifikasi, yaitu
tahap evaluasi dimana ide atau gagasan yang ditemukan diuji
kesesuaiannya dan menyepakati serta memperjelas bahwa kami akan membuat
pelatihan cipta makanan “caramelized banana chips”
Teknik pemecahan
masalah secara kreatif yang dikemukakan oleh
Shallcross (1985) meliputi lima tahap, yaitu:
1. Orientasi. Pada tahap
ini, masalah dirumuskan atau mulai menentukan tujuan, dalam hal ini adalah
karena adanya pemberian tugas dari dosen mata
kuliah Andragogi tentangberdaya cipta sebagai orang yang telah dewasa
sesuai dengan konsep Andragogi
2. Persiapan, kami menghimpun semua fakta yang sudah diketahui
mengenai masalah dan mulai mengumpulkan data. Karena
adanya tugas dari dosen, maka kami mulai mencari ide
untuk berdaya cipta.
3. Pada tahap penggagasan, kami mulai
menerapkan cara berpikir divergen untuk menghasilkan gagasan sementara
pemecahan masalah. Pada tahap ini, mulai memikirkan konsep apa yang ingin dihadirkan. Ada tiga ide kami, yaitu
membuat lampu hias dari botol air mineral, membuat lampu belajar dari karton
dan pelatihan cipta makanan “caramelized banana chips”.
4. Penilaian kami
menerapkan cara berpikir konvergen, yaitu menyeleksi gagasan yangpaling baik untuk
dilaksanakan, dengan mempertimbangkan kelayakan dari
setiapgagasan, yaitu dengan membuat matriks.
Matriks gagasan dan kriteria
penilaian gagasan
Ketentuan penilaian:
5 = baik
sekali 3
= cukup baik 1
= sangat kurang
4 =
baik 2
= kurang baik
IDE
|
ORIGINALITAS
X3
|
WAKTU PEMBUATAN
|
BIAYA
|
EKSPEKTASI
|
JUMLAH SKOR
|
membuat lampu hias dari botol air mineral
|
2
|
3
|
2
|
2
|
13
|
lampu belajar dari karton
|
3
|
4
|
4
|
2
|
19
|
pelatihan cipta makanan “caramelized banana chips”
|
4
|
3
|
3
|
4
|
20
|
Dari tabel tersebut, didapat hasil skor tertinggi ada pada pelatihan
cipta makanan “caramelized banana chips”
5. Pelaksanaan atau
implementasi. Tahap pelaksanaan atau implementasi merupakan tahap terakhir
dalam proses pemecahan masalah secara kreatif yang nanti akan
dilaksanakan
Berdaya Cipta
Berdaya
cipta merupakan bagian dari pendekatan perwujudan diri yang menekankan
kreativitas untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan daya khayal yang tinggi
untuk menciptakan kreasi yang bermanfaat untuk banyak orang. Ada banyak hal
yang dapat kita lakukan dalam membuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain,
misalnya membuat suatu produk. Dalam mengenalkan produk tersebut kepada
khalayak umum ada banyak metode yang dapat kita lakukan seperti, pelatihan,
workshop, demonstrasi dll. Kami memilih metode demonstrasi untuk mengenalkan
produk kami. Berikut kami akan menjelaskan menganai apa yang dimaksud dengan
metode demonstrasi.
A. Pengertian Metode
Demonstrasi
Metode demonstrasi
adalah suatu strategi pengembangan dengan cara memberikan pengalaman belajar
melalui perbuatan melihat dan mendengarkan diikuti dengan meniru
pekerjaan yang didemonstrasikan.
B. Tujuan Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan
satu wahana untuk memberikan pengalaman belajar agar individu dapat menguasai
kemampuan yang diharapkan dengan lebih baik. Tujuan metode demonstrasi adalah
peniruan terhadap model yang dapat dilakukan dan memberikan pengalaman belajar
melalui penglihatan dan pendengaran.
C. Kelebihan
dan kekurangan Metode Demonstrasi
Kelebihan Metode demonstrasi antara lain :
1. Membantu peserta
memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda/peristiwa
2. Memudahkan berbagai
jenis penjelasan
3. Kesalahan-kesalahan
yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh
konkret.
4. Perhatian peserta
dapat lebih terpusatkan
5. Peserta dapat ikut
serta aktif apabila demonstrasi langsung dilanjutkan dengan eskperimen
6. Mengurangi
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi sekiranya peserta hendak mencoba
sendiri.
7. Beberapa persoalan
yang belum dimengerti dapat ditanyakan langsung saat suatu proses ditunjukkan
sehingga terjawab dengan jelas
Kelemahan metode demonstrasi antara lain :
1. Peserta terkadang
sukar melihat dengan jelas benda/peristiwa yang akan dipertunjukkan karena
jumlah anak yang banyak dalam satu kelas atau alat yang terlalu kecil. Sehingga
metode demonstrasi hanya efektif untuk sistem kelompok dan kurang efektif
apabila menggunakan sistem klasikal
2. Tidak semua
benda/peristiwa dapat didemonstrasikan.
3. Sukar dimengerti
apabila didemonstrasikan oleh orang yang kurang menguasai apa yang
didemonstrasikan.
4. Apabila tidak
dilanjutkan dengan eksperimen ada kemungkinan peserta menjadi lupa, dan materi
belajar tidak akan bermakna karena tidak menjadikan pengalaman belajar.
D. Rancangan Kegiatan
Demonstrasi
· Menetapkan tujuan dan
tema kegiatan demonstrasi
Dalam menetapkan
tujuan demonstrasi pelatih mengidentifikasikan perbuatan-perbuatan apa yang
akan diajarkan kepada peserta dalam pernyataan-pernyataan yang spesifik dan
operasional (teknis). Dalam menetapkan tema yang harus diperhatikan pelatih
adalah tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari yang menarik dan dianggap
penting oleh peserta. Kami memilih tema pembuatan Caramelized Banana Chips
karena kami merasa bahwa produk ini menarik dan masih jarang orang yang
membuatnya.
· Menetapkan bentuk
demonstrasi yang dipilih
Bentuk demonstrasi
yang kami pilih ialah menunjukkan mereka secara langsung bagaimana cara
pembuatannya. Kami memulai dengan memperkenalkan alat dan bahan, dan cara
pembuatan Caramelized Banana Chips.
· Menentukan peserta demonstrasi
Peserta demonstrasi adalah para
mahasiswa yang berjumlah 10 orang.
· Menetapkan jadwal kegiatan
Kegiatan dilakukan pada tanggal Jumat, 3 April
2015, pukul 16.00-18.00 WIB.
· Menentukan tempat pelaksanaan kegiatan
Kegiatan dilakukan di salah satu kos
anggota kelompok, yang beralamat di Jl. Dr. Mansyur gang sipirok no 2D.
· Menetapkan Alat dan
Bahan yang Diperlukan
Adapun alat dan bahan yang diperlukan ialah
sebagai berikut:
Alat :
ü Kompor
ü Kuali
ü Spatula
ü Talam
ü Parutan pisang
Bahan:
ü
Pisang : 8 sisir
ü Garam : 1 bungkus
ü Minyak goreng : 2 kg
ü Minyak lampu : 2 Liter
ü Gula pasir : 7.5 ons
ü Sirup markisa : 1
botol (630 ml)
ü Sirup kurnia : 1 botol
· Menetapkan Langkah
Kegiatan Demonstrasi
ü Mengumpulkan peserta
yang berminat mengikuti demonstrasi. Orang-orang yang menjadi sasaran kami
ialah para mahasiswa.
ü Menentukan tempat
melakukan demonstrasi. Tempat yang kami pilih ialah salah satu kos anggota
kelompok. Kami tidak melakukan demonstrasi di kelas karena, cara pembuatan
Caramelized Banana Chips membutuhkan waktu yang lama.
ü Menentukan jadwal
demonstrasi.
ü Melakukan demonstrasi.
Cara Pembuatan Caramelized Banana Chips
Adapun cara pembuatn Caramelized Banan Chips
tersebut ialah:
Pembuatan keripik
ü Kupas pisang lalu cuci
bersih
ü Parut pisang sesuai
ketebalan yang diinginkan
ü Goreng pisang
ü Sebelum diangkat,
tambahan larutan garam kedalam minyak
ü Tunggu sampai berwarna
keemasan
ü Angkat dan tiriskan
· Pembuatan caramelized
banana chips
ü Panaskan kuali
ü Masukkan gula dan
sirup
ü Aduk cairan gula dan
sirup hingga seperti karamel kira-kira 30 menit (pengadukan harus dilakukan
terus-menerus tanpa berhenti agar karamel tidak gosong)
ü Jika cairan gula dan
sirup sudah menjadi karamel, masukkan keripik
ü Aduk keripik dan
karamel hingga merata
ü Jika telah merata
dinginkan keripik karamel diatas talam.
Taksasi dana
Pengeluaran
|
Jumlah
|
Harga
|
Pisang
|
8 Sisir
|
Rp. 64.000,-
|
Gula pasir
|
7.5 ons
|
Rp. 10.000,-
|
Minyak goreng
|
2 kg
|
Rp. 24.000,-
|
Garam
|
1 Bungkus
|
Rp. 2.000,-
|
Sirup markisa
|
1 botol (630 ml)
|
Rp. 12.000,-
|
Sirup kurnia
|
1 botol
|
Rp. 15,000,-
|
Minyak lampu
|
2 liter
|
Rp. 20.000,-
|
Jumlah
|
-
|
Rp. 127.000,-
|
Kami tidak melakukan
demonstrasi di kelas. Kami hanya menampilkan video demonstrasi serta membawa
hasil olahan yang telah kami buat.
Demikianlah
konsep demonstrasi pembuatan Caramelized Banana Chips kami rancang. Semoga
proses pembuatannya berjalan lancar dan bermanfaat bagi peserta, demonstrator,
pembaca, dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Andragogi. Terima Kasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar