Rabu, 18 Maret 2015

"ANDRAGOGI"

Kelompok 2 : 
“ Demonstrasi pembuatan Caramelized Banana Chips”
Andragogi merupakan suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar. Ada banyak yang dapat dilakukan orang dewasa dalam pembelajaran. Orang dewasa juga dapat belajar dengan cara berbagi pengetahuan dengan orang lain.  Berbagi pengetahuan dapat dilakukan dalam beberapa cara seperti, mengadakan workshop, pelatihan, dan demonstrasi. Pembelajaran yang ingin kami bagi dengan orang lain ialah membuat makanan dan melakukan demonstrasi tentang cara pembuatan makanan yang kami beri nama  “ Caramelized Banana Chips”.
Caramelized Banana Chips merupakan makanan ringan yang terbuat dari pisang. Ide ini kami dapatkan dari salah satu anggota kelompok, yang pernah membuatnya dan ternyata banyak orang yang menyukai. Caramelized Banana Chips ini memiliki keunikan tersendiri, biasanya pisang sering dibuat sebagai kripik. Kali ini kami membuat variasi baru dalam pengolahan kripik tersebut dengan melumuri kripik dengan karamel yang terbuat dari sirup yang menambahkan sensasi rasa yang unik daripada kripik pisang yang biasa.
Teori tentang proses kreatif dikaitkan dengan performa yang akan ditampilkan kelompok
Teori Wallas menyatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap:
1.        Persiapan, yaitu mempersiapkan diri dalam memecahkan permasalahan yang muncul. Pada tahap ini, berbagai ide atau gagasan muncul dan berbeda-beda setiap individu dalam kelompok. Awalnya, ada tiga ide muncul dalam kelompok kami, yaitu membuat lampu hias dari botol air mineral dan membuat lampu belajar dari karton.
2.        Inkubasi, yaitu tahap dimana untuk sementara waktu tidak memikirkan masalah yang muncul. Setelah berhasil menemukan beberapa ide, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak dan membiarkan ide-ide tersebut beku, karena kami juga masih bingung pada saat itu.
3.        Iluminasi, yaitu tahap timbulnya insight atau inspirasi atau gagasan baru. Setelah melewati tahap inkubasi, kami memutuskan untuk berdiskusi lagi untuk segera menyelesaikan tugas ini. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk membuat pelatihan cipta makanan “caramelized banana chips”
4.        Verifikasi, yaitu tahap evaluasi dimana ide atau gagasan yang ditemukan diuji kesesuaiannya dan menyepakati serta memperjelas bahwa kami akan membuat pelatihan cipta makanan “caramelized banana chips”
Teknik pemecahan masalah secara kreatif yang dikemukakan oleh Shallcross (1985) meliputi lima tahap, yaitu:
1.        Orientasi. Pada tahap ini, masalah dirumuskan atau mulai menentukan tujuan, dalam hal ini adalah karena adanya pemberian tugas dari dosen mata kuliah Andragogi tentang berdaya cipta sebagai orang yang telah dewasa sesuai dengan konsep Andragogi
2.        Persiapan, kami menghimpun semua fakta yang sudah diketahui mengenai masalah dan mulai mengumpulkan data. Karena adanya tugas dari dosen, maka kami mulai mencari ide untuk berdaya cipta.
3.        Pada tahap penggagasan, kami mulai menerapkan cara berpikir divergen untuk menghasilkan gagasan sementara pemecahan masalah. Pada tahap ini, mulai memikirkan konsep apa yang ingin dihadirkan. Ada tiga ide kami, yaitu membuat lampu hias dari botol air mineral, membuat lampu belajar dari karton dan pelatihan cipta makanan “caramelized banana chips”.
4.        Penilaian kami menerapkan cara berpikir konvergen, yaitu menyeleksi gagasan yang paling baik untuk dilaksanakan, dengan mempertimbangkan kelayakan dari setiap gagasan, yaitu dengan membuat matriks.
Matriks gagasan dan kriteria penilaian gagasan
Ketentuan penilaian:
5 = baik sekali                         3 = cukup baik                                    1 = sangat kurang
4 = baik                                   2 = kurang baik
IDE
ORIGINALITAS
X3
WAKTU PEMBUATAN
BIAYA
EKSPEKTASI
JUMLAH SKOR
membuat lampu hias dari botol air mineral
2
3
2
2
13
lampu belajar dari karton
3
4
4
2
19
pelatihan cipta makanan “caramelized banana chips”
4
3
3
4
20
Dari tabel tersebut, didapat hasil skor tertinggi ada pada pelatihan cipta makanan “caramelized banana chips”
5.      Pelaksanaan atau implementasi. Tahap pelaksanaan atau implementasi merupakan tahap terakhir dalam proses pemecahan masalah secara kreatif yang nanti akan dilaksanakan
Berdaya Cipta
            Berdaya cipta merupakan bagian dari pendekatan perwujudan diri yang menekankan kreativitas untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan daya khayal yang tinggi untuk menciptakan kreasi yang bermanfaat untuk banyak orang. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan dalam membuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, misalnya membuat suatu produk. Dalam mengenalkan produk tersebut kepada khalayak umum ada banyak metode yang dapat kita lakukan seperti, pelatihan, workshop, demonstrasi dll. Kami memilih metode demonstrasi untuk mengenalkan produk kami. Berikut kami akan menjelaskan menganai apa yang dimaksud dengan metode demonstrasi.
A.        Pengertian  Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah suatu strategi pengembangan dengan cara memberikan pengalaman belajar melalui perbuatan melihat dan mendengarkan diikuti dengan  meniru pekerjaan yang didemonstrasikan.
B.        Tujuan Metode  Demonstrasi
Demonstrasi merupakan satu wahana untuk memberikan pengalaman belajar agar individu dapat menguasai kemampuan yang diharapkan dengan lebih baik. Tujuan metode demonstrasi adalah peniruan terhadap model yang dapat dilakukan dan memberikan pengalaman belajar melalui penglihatan dan pendengaran.
C.      Kelebihan dan kekurangan Metode Demonstrasi
Kelebihan Metode  demonstrasi antara lain :
1.        Membantu peserta memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda/peristiwa
2.        Memudahkan berbagai jenis penjelasan
3.        Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret.
4.        Perhatian peserta dapat lebih terpusatkan
5.        Peserta dapat ikut serta aktif apabila demonstrasi langsung dilanjutkan dengan eskperimen
6.         Mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi sekiranya peserta hendak mencoba sendiri.
7.        Beberapa persoalan yang belum dimengerti dapat ditanyakan langsung saat suatu proses ditunjukkan sehingga terjawab dengan jelas
Kelemahan metode demonstrasi antara lain :
1.        Peserta terkadang sukar melihat dengan jelas benda/peristiwa yang akan dipertunjukkan karena jumlah anak yang banyak dalam satu kelas atau alat yang terlalu kecil. Sehingga metode demonstrasi hanya efektif untuk sistem kelompok dan kurang efektif apabila menggunakan sistem klasikal
2.        Tidak semua benda/peristiwa dapat didemonstrasikan.
3.         Sukar dimengerti apabila didemonstrasikan oleh orang yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
4.         Apabila tidak dilanjutkan dengan eksperimen ada kemungkinan peserta menjadi lupa, dan materi belajar tidak akan bermakna karena tidak menjadikan pengalaman belajar.
D.   Rancangan Kegiatan Demonstrasi
·      Menetapkan tujuan dan tema kegiatan demonstrasi
Dalam menetapkan tujuan demonstrasi pelatih mengidentifikasikan perbuatan-perbuatan apa yang akan diajarkan kepada peserta dalam pernyataan-pernyataan yang spesifik dan operasional (teknis). Dalam menetapkan tema yang harus diperhatikan pelatih adalah tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari yang menarik dan dianggap penting oleh peserta. Kami memilih tema pembuatan Caramelized Banana Chips karena kami merasa bahwa produk ini menarik dan masih jarang orang yang membuatnya.
·      Menetapkan bentuk demonstrasi yang dipilih
Bentuk demonstrasi yang kami pilih ialah menunjukkan mereka secara langsung bagaimana cara pembuatannya. Kami memulai dengan memperkenalkan alat dan bahan, dan cara pembuatan Caramelized Banana Chips.
·      Menetapkan Alat dan Bahan yang Diperlukan 
Adapun alat dan bahan yang diperlukan ialah sebagai berikut:
Alat :
ü  Kompor
ü  Kuali
ü  Spatula
ü  Talam
ü  Minyak lampu
ü  Parutan pisang
Bahan:
ü  Keripik pisang : pisang, garam, minyak goreng
ü  Gula pasir 7.5 ons
ü  Sirup markisa 1 btl
ü  Sirup kurnia 1 botol
·           Menetapkan Langkah Kegiatan Demonstrasi
ü Mengumpulkan peserta yang berminat mengikuti demonstrasi. Orang-orang yang menjadi sasaran kami ialah para mahasiswa.
ü Menentukan tempat melakukan demonstrasi. Tempat yang kami pilih ialah salah satu kos anggota kelompok. Kami tidak melakukan demonstrasi di kelas karena, cara pembuatan Caramelized Banana Chips membutuhkan waktu yang lama.
ü Menentukan jadwal demonstrasi disesuaikan dengan waktu peserta dan demonstrator.
ü Melakukan demonstrasi.
Cara Pembuatan Caramelized Banana Chips
Adapun cara pembuatn Caramelized Banan Chips tersebut ialah:
Pembuatan keripik
ü  Kupas pisang lalu cuci bersih
ü  Parut pisang sesuai ketebalan yang diinginkan
ü  Goreng pisang
ü  Sebelum diangkat, tambahan larutan garam kedalam minyak
ü  Tunggu sampai berwarna keemasan
ü  Angkat dan tiriskan
·         Pembuatan caramelized banana chips
ü  Panaskan kuali
ü  Masukkan gula dan sirup
ü  Aduk cairan gula dan sirup hingga seperti karamel kira-kira 30 menit (pengadukan harus dilakukan terus-menerus tanpa berhenti agar karamel tidak gosong)
ü  Jika cairan gula dan sirup sudah menjadi karamel, masukkan keripik
ü  Aduk keripik dan karamel hingga merata
ü  Jika telah merata dinginkan keripik karamel diatas talam.
Taksasi dana
Pengeluaran
Jumlah
Harga
Keripik pisang : pisang, garam, minyak goreng
1.5 kg
Rp. 50.000,-
Gula pasir
7.5 ons
Rp. 10.000,-
Sirup markisa
1 botol
Rp.12.000,-
Sirup kurnia
1 botol
Rp. 15,000,-
Minyak lampu
1 liter
Rp. 10.000,-
Jumlah
-
Rp. 97.000,-
Demikianlah  konsep demonstrasi pembuatan Caramelized Banana Chips kami rancang. Semoga proses pembuatannya berjalan lancar dan bermanfaat bagi peserta, demonstrator, pembaca, dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Andragogi. Terima Kasih :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar