Sabtu, 22 Maret 2014

kelompok 4


Pengalaman Pribadi tentang Teori Vygotsky
Ketika saya kecil sekitar usia  4 tahun, ibu saya sering membelikan saya puzzle dengan berbagai jenis. Pertama, ibu memberikan saya puzzle dengan tingkat kesulitan yang rendah yaitu gambar sebuah apel. Ibu hanya menunjukkan saya gambar apel utuh, saya memperhatikan gambar tersebut dan mulai menyusun puzzle sesuai dengan gambar yang saya lihat. Satu persatu saya mengambil bagian puzzle dan mulai menyusun bagian-bagian tersebut.
Sebelumnya, Ibu saya menunjukkan gambar apel utuh, kemudian setelah saya mulai menyusun, ibu hanya mengajukan pertanyaan seperti “Bagian atas apel yang mana nak ?”. “Tangkai Mak”, jawab saya. Secara tidak langsung pertanyaan ibu memandu saya untuk menyusun puzzle dari bagian tangkai, dan itu mempermudah saya menyusun puzzle tersebut. Saya berhasil menyusun puzzle pertama saya tanpa bantuan ibu.
Keesokan harinya ibu memberikan saya puzzle dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi daripada puzzle yang sebelumnya saya susun. Cara yang ibu lakukan sama seperti yang sebelumnya, ibu menunjukkan gambar rumah, memberikan saya pertanyaan yang mamandu saya menyusun puzzle.
Saya mampu menyusun puzzle dengan berbagai bentuk karena saya telah terbiasa menyusun puzzle-puzzle tersebut.
Contoh  di atas merupakan pengalaman saya sendiri. Sekarang saya sadar bahwa cara yang dilakukan ibu saya ketika memandu saya menyusun puzzle merupakan contoh teori Vigotsky “Zone of Proximal Development”.
Zone of Proximal Development merupakan istilah Vigotsky untuk serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari denagn bantuan orang dewasa atau anak yang lebih mampu. Orang yang mamandu biasanya menunjukkan, mengajukan pertanyaan, dan memperkenalkan elemen awal dari solusi.
Tindakan ibu  menujukkan gambar dan memberikan pertanyaan adalah cara yang dilakukan untuk memandu dan mempermudah saya untuk  menyusun puzzle. Pertanyaan yang diajukan membantu saya untuk mengenal elemen awal dari solusi yang akan saya hadapi.

Ketika saya duduk di kelas 3 SD, setiap minggu kami belajar Muatan Lokal. Dalam pelajaran ini ibu guru  kami akan mengajari kami tentang kesenian. Biasanya kami disuruh membawa buku gambar, pensil warna,  penggaris dan  perlengkapan menggambar yang lainnya.
Minggu berikutnya kreativitas kami akan diasah. Kami  disuruh membawa alat-alat sesuai kreativitas apa yang akan kami buat nantinya. Ada yang membuat asbak rokok dari sabun batang, membuat bunga dari kertas warna,  menggambar di atas kertas karton dan kreativitas lainnya.
Pada saat itu saya membuat bunga dari kertas warna. Sebelum berangkat sekolah saya telah menyediakan kertas warna, kawat yang berfungsi sebagai tangkai, lem, dan kaleng susu yang akan saya pergunakan sebagai pot bunga. Ketika pelajaran dimulai, semua muri memulai mengeluarkan peralatan keativitas mereka.
Ibu guru akan datang untuk mengajari kami satu persatu apabila kami tidak menerti sama sekali. Karena itu adalah pertama kali bagi saya membuat bunga, ibu guru banyak memberikan instruksi kepada saya. Mulai dari memotong kertas, merangkai kertas-kertas menjadi setangkai bunga, dan melekatkan bunga pada tangkainya. Namun setelah saya sudah mulai mahir membuatnya, ibu guru hanya memberikan sedikit instruksi.
Satu-persatu ibu guru memberi instruksi kepada murid. Karena ini merupakan hal baru yang kami pelajari. Namun ada juga beberapa murid yang telah mahir membuat kreativitas mereka tanpa diberi intruksi oleh ibu guru. Dengan senang hati mereka juga membantu teman-teman apabila ada teman yang mengalami kesulitan.
Setelah beberapa kali membuat kreativitas yang sama, kami semakin mahir dan tidak memerlukan instruksi dari ibu guru kami lagi.
Contoh di atas merupakan contoh teori Vigotsky “Scaffolding”.
Scaffolding merupakan teori Vygotsky berupa teknik untuk mengubah level bantuan belajar. Bantuan biasanya dilakukan guru atau teman. Guru yang sebelumnya memberi instruksi langsung lama-kelamaan tidak memberikan instruksi lagi, karena para murid telah mengerti membuat kreativitas sendiri.saat kemampuan meningkat maka semakin sedikit bimbingan yang diberikan.
 Menurut Vygotsky anak punya konsep yang kaya tetapi tidak sistematis, tidak teratur dan spontan. Ini ditunjukkan setelah menerima instruksi dari guru dan teman, para murid sudah memiliki kecakapan untuk membuat kreativitas sendiri, dan tidak meminta instruksi lagi. Instruksi  yang berupa dialog antara anak dengan penolongnya yang lebih ahli  akan mengubah konsep anak menjadi lebih sistematis, logis dan rasional. Dialog berupa bahasa, menurut Vygotsky bahasa bukan hanya untuk komunikasi sosial, tetapi juga untuk merencanakan, memonitor perilaku mereka dengan cara mereka sendiri (Inner Speech).  

Rabu, 12 Maret 2014

Psikologi Pendidikan dan Teknologi



Dewasa ini perkembangan teknologi sangat berperan dalam pendidikan, termasuk peran teknologi dalam psikologi pendidikan. Proses pengajaran dan pembelajaran sekarang berbeda dengan yang sebelumnya. Sekarang banyak metode pengajaran dan pembelajaran menggunakan alat-alat teknologi.
Revolusi teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi di mana kita kini hidup. Mulai dari teknologi yang sederhana sampai teknologi yang sangat kompleks saat ini tersedia dan berada di sekitar kita. Orang menggunakan bolpoin, surat, dan telepon untuk berkomunikasi . dunia telah berorientasi teknologi, kompetensi manusia makin ditantang dan diperluas dengan cepat.
Di dunia pendidikan teknologi telah menjadi bagian dari sekolah selama beberapa dekade, tetapi teknologi masih dipakai secara sederhana dan berubah dengan lamban. Namun, sekarang teknologi berubah secara dramatis.
Sekarang jumlah komputer di sekolah-sekolah selalu bertmbah. Karena dengan komputer proses pengajran dan pembeljaran semakin mudah. Contohnya, jika seorang guru ingan mengajarkan ekosistem, mereka dapat dengan mudah memberikan penjelasan dan contoh dengan cara mencari di internet. Dengan cara ini murid juga akan memahi pelajaran mereka dengan cepat.
Namun ada juga beberapa sekolah memiliki teknologi yang memadai tetapi mereka tidak mampu untuk menggunakan teknologi yang ada dengan baik. Mereka tidak menyediakan workshop atau pelatihan untuk menggunakan teknologi. Yang menjadi kendala bukan hal tersebut saja, namun karena perkembangan yang pesat komputer-komputer di sekolah-sekolah menjadi cepat ketingglan zaman.
Contoh di atas menunjukkan bahwa pembelajaran di sekolah belum direvolusinerkan secara teknologis. Sekolah akan berevolusi dengan baik jika mereka memiliki tenaga kerja yang terlatih dalam teknologi.
Sangat penting bagi kita untuk mengetahui teknologi dewasa ini. Karena dengan teknologi kita akan mendapatkan banyak pengetahuan, dan proses pembelajaran kita menjadi lebih mudan praktis.
Internet
            Internet bukanlah kata yang asing, semua orang telah mengetahui apa yang dimaksud internet dan bagaimana cara penggunaannya. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa terbiasa untuk menggunakannya, khususnya dalam memperoleh informasi. Internet merupakan inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem internet berisi ribuan jaringan yang terhubung di seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses murid. Fakta nenarik ialah internet mengandung informasi yang lebih baru daripada buku teks.
            World Wide Web adalah sistem pengambilan informasi hipermedia yang menghbungkan berbagai materi internet; materi ini mencakup teks dan grafis.
            Website adalah lokasi individu atau organisasi di internet. Websitemenampilkan informasi yang dimasukkan oleh individu atau organisasi.
            E-mail (electronic mail) merupakanbagian penting lain dari internet. Pesan dapat dikirim dan diterima individu atau dari banyak indidu sekaligus.
Teknologi dan Diversitas Sosiokultural
            Perkembangan teknologi jugamembawa isu sosial. Kita mengetahui untuk memilki alat teknologi kita membutuhkan uang yang bernilai cukup. Tidak semua orang atau murid berasal dari orang yang berkecukupan. Ini akan menimbulkanpebedaan antar murid yang kaya dan miskin, atau antara wanita dan pria.
            Berikut ini beberapa rekomendasi untuk mencegah atu mengurai kesenjangan dalam akses dan penggunaan komputer (gipson, 1997; Sheffield, 1997):
ü  Saring materi teknologi untuk menghilangkan bias gender, kultural, dan etnis.
ü  Gunakan teknologi sebagai alat untuk menyediakan kesempatan pembelajaran yang aktif dan knostruktif untuk semua murid dari semua latar belakang gender, etnis, dan kultural.
ü  Beri murid informasi tentang pakar dari latar belakang gender dan etnisyang berbeda yang menggunakan teknologi secara efektif di dalam kehidupan dan karir mereka.
ü  Bicara dengan orang tua tentang pemberian akitivitas berbasis komputer di rumah. Carilah cara agar agen pemerintah dan komunitas dapat membantu pendanaan untuk membeli komputer bagi murid yang berasal dari keluarga miskin.
Standar untuk Murid yang “Melek Teknologi”
Pra-taman Kanak-kanak Sampai Grade Dua
Ø  Gunakan alat input (seperti mouse, keyboard, atau remote control) dan alat output (seperti monitor dan printer) untuk mengoperasikan komputer.
Ø  Gunakan variasi media dan teknologi untuk mengarahkan aktivitas pembelajaran yag independen.
Ø  Gunakan sumber daya multimedia yang pas.
Ø  Kerja sama dengan teman, anggota keluarg, dan orang lain saat menggunakan teknologi.
Ø  Gunakan sumber daya teknologi (seperti tek teki, program berpikir logis, alat menulis, dan kamera digital) untuk pembalajaran.
Ø  Tunjukkan perilaku etis dan sosian yang positif saat menggunakan teknologi.
Grade 3 Sampai 5
Ø  Gunakan keyboard  dan alat output lainsecara efektif.
Ø  Gunakan alat teknologi (seperti multimedia, alat persentasi, alat web, kamera digital dan scanner) untuk kegiatan menulis, berkomunikasi dan mempublikasikan aktivitas individual.
Ø  Gunakan telekomunikasi secara efektif untuk mengakses informasi di tempat yang jauh, berkomunikasi dengan orang lain, dan mencari informasi yang menarik secara personal.
Ø  Gunakan telekomunikasi dan sumber daya online (seperti e-mail, diskusi online dan Web) untuk berpartisipasi dalam proyek pembelajaran bersama.
Ø  Gunakan sumber daya teknologi (seperti kalkulator, alat pengumpul dan video, dan software pendidikan) untuk aktivitas pemecahan masalah.
Grade 6 Sampai 8
Ø  Aplikasikan strategi untukmengidentifikasi dan memecahkan problem hardware dan software yang muncul dalam penggunaan sehari-hari.
Ø  Tunjukkan pengetahuan tentang perubahan dalam teknologi informasi dan efeknya terhadap lapangan kerja dan masyarakat.
Ø  Gunakan alat spesifik, software, dan simulasi untuk mendukung pembelajran dan riset.
Ø  Desain kembangkan, publikasikan, dan paparkan produk (seperti halaman web dan rekaman video).
Ø  Teliti dan evaluasi akurasi, dan bias dari sumber informasi elektronik yang berkaitan dengan problem dunia nyata.
Grade 9 Sampai 12        
Ø  Identifikasi kapabilitas dan keterbatasan dari teknologi kontemporer dan nilailah potensi sistem dan layanan ini untuk memenuhi kebutuhan personal dan prkerjaan.
Ø  Gunakan sumber daya teknologi untuk mengelola dan menginformaikan informasi personal dan profesional (seperti keuangan, jadwal, alamat, pembelian, dan korespondensi).
Ø  Gunakan informasi online secara rutin untuk memenuhi kebutuhan riset, publikasi, dan produktivitas.
Ø  Pilih dan aplikasikan alat teknologi untuk rist, analisi informasi, dan pemecahan problem dalam pembelajaran materi.
Masa Depan: Komputer di Mana-mana
      Sekarang hampir semua orang memiliki komputer, khususnya komputer pribadi (PC). Beberapa pakar komputer percaya bahwa generasi komputer berikutnya-generasi ketiga-akan berupa ubiquitos computing yang menekankan pada distribusi komputer ke lingkungan, ketimbang ke personal.  Ringkasnya, ubiquitos computing akan berupa dunia pasca-PC. Perangkat teknologi umum-seperti telepon dan perangkat elektronik lainnya-akan terkoneksi dengan internet dan pengguna mungkin tidak menyadari perangkat mana di lingkungannya yang terkoneksi. Perangkat komputer yang kecil, portabel, mobile, dan murah, diperkirakan akan menggantikan komputer desktop.
      Ubiquitos adalah kebalikan dari realitas virtual. Jika realitas virtual menempatkan orag di dalam dunia yang diciptakan komputer, ubiquitos computing akan memaksa komputer eksis di dunia manusia.
      Alat komputer baru ini mungkin akan lebih cocok untuk pendidikan daripada komputer personal. Perangkat ini dipasangkan dengan jaringan yang murah, dapat memampukan murid untuk membawa perangkat informasi personal ke lapangan untuk membantu mengerjakan suatu tugas dan bisa dibawa pulang. Mereka bisa meningkatkan kolabirasi dan menggunakan penggunaan tanpa dibatasi lokasi.


Rabu, 05 Maret 2014

PENGANTAR DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Sebelum mengetahui apa yang dimaksud dengan psikologi pendidikan ada baiknya kita mengetahui apa psikologi. Menurut kaum awam psikologi sering disamakan dengan ilmu jiwa. Bahkan mereka sering menganggap psikolog itu dokter jiwa. Memang psikologi mempelajari tentang jiwa, namun pengertian tersebut kurang tepat. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan proses mental.
Ada berbagai bidang yang dipelajari di psikologi, salah satunya ialah psikologi pendidikan. Psikologi pendidikan ialah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.
 Psikologi penting dalam dunia pendidikan karena dengan psikologi kita dapat mengetahui perilaku-perilaku yang berlangsung dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kita akan mengetahui perilaku mana yang baik dan perilaku mana yang menyimpang.Perilaku yang baik akan mendorong proses pengajaran dan pembelajaran yang baik pula, dengan perilaku yang baik para pelajar juga mampu untuk memperoleh pengetahuan secara efektif.
Dengan psikologi pendidikan kita akan mengetahui proses mental yang dialami oleh murid-murid yang kita diajar. Sebagai pengajar yang baik kita harus memahami bagaimana seseorang secara keseluruhan. Apa yang sedang Ia alami, dan solusi apa yang sebaiknya kita berikan agar keadaan psikis  para murid membaik dan tidak berpengaruh terhadap perilaku mereka. Memahami psikis murid juga akan membantu mereka untuk dapat mendapat ilmu pengetahuan yang baik pula.
Psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa perintis yaitu:
·      William James    Menjelaskan bagaiman cara mengajar yang efektif.  Menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas guna meningkatkan mutu pendidikan.
·      John Dewey    Menjelaskan bahwa anak adalah pembelajar aktif (active learner), pendidikan seharusnya memperkuat anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya yang membuat anak mampu untuk memecahkan masalah sendiri, dan semua ank berhak untuk mendapatkan pendidikan.
·      E. L. Thorndike    Menjelaskan pentingnya keahlian penalaran pada anak. Thorndike juga menegaskan bahwa  psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran.
Selanjutnya Skinnerlah yang melakukan perkembangan lebih lanjut.
·      Skinner    Melakukan pendekatan behavioral. Khususnya pembelajaran operant conditioning: konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi. Konsekuensi (reinforcement-punishment) bersifat sementara pada organisme.
Mengajar merupakan seni dan ilmu pengetahuan. Mengajar dikatakan sebagai seni karena  dalam mengajar terkadang mengabaikan saran-saran ilmiah, tetapi menggunakan improvisasi dan spontanitas yang akan menciptakan kenyamanan dalam belajar. Mengajar dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan karena memeng tujuan utama pengajaran ialah memberikan ilmu pada murid yang diajar.
Cara Mengajar yang Efektif
Ada cara-cara untuk mengajar yang efektif yaitu:
1.    Pengetahuan dan keahlian profesional, meliputi:
ü  Penguasaan materi pembelajaran
ü  Strategi pengajaran
ü  Penetapan tujuan dan perencanaan instruksional
ü  Keahlian managemen kelas
ü  Keahlian motivasional
ü  Keahlian komunikasi
ü  Bekerja secara efektif dengan murid dari latar velakang kultural yang berlainan
ü  Keahlian teknologi
2.      Komitmen dan motivasi
  Teaching Strategis (Menjadi Guru yang Efektif)
1.      Pengajaran efektif mensyaratkan agar guru menguasai banyak keahlian.
2.      Guru harus memiliki perspektif yang luas.
3.      Mengetahui karakteristik guru yang pernah kita sukai.

Riset dalam Psikologi Pendidikan
            Riset ilmiah adalah riset yang objektif, sistematis dan daat diuji. Riset ilmiah mereduksikan kemungkinan bahwa informasi didasarkan pada keyakinan, opini dan perasaan personal. Riset ilmiah dilandaskan pada metode ilmiah, yaitu sebuah pendekatan yang dapat dipakai untuk menemukan informasi yang akurat. Pendekatan ini terdiri dari beberapa langkah yaitu: merumuskan masalah, menarik kesimpulan, serta merevisi kesimpulan dan teori-teori.
Teori → Seperangkat ide yang saling berkaitan dan koheren, yang berfungsi untuk menjelaskan dan membuat prediksi.
Hipotesis → Aumsi dan prediksi spesifik yang dapat diuji untuk mengetahui apakah teori itu benar atau tidak.
Metode Riset
Riset deskriptif
            Riset deskriptif adalah riset yang bertujuan mengamati dan mencatat perilaku. Riset deskriptif tidak dengan sendirinya bisa membuktikan apa penyebab dari suatu fenomena, tetapi bisa mengungkapkan informasi penting tentang perilaku dan sifat seseorang.
Observasi
Observasi alamiah → Observasi di luar laboratorium atau di dunia nyata.
Observasi partisipan → Observasi di mana peneliti ikut terlibat aktif sebagai partisipan dalam aktivitas atau setting.
Wawancara dan kuesioner → Digunakan untuk mencati tahu pengalaman, keyakinan, dan perasaan guru dan murid.
Tes standar (standardize Test) → tes dengan prosedur administrasi dan peilaian yang seragam. Tes ini menilai kinerja murid di domain yang berbeda-beda dan bisa untuk membandingkan kinerja murid yang berusia sama atautingkat yang sama di tingkat nasional.
Studi Kasus →kajian mendalam terhadap seorang individu.
Studi etnografik → deskripsi mendalam dan interpretasi atas perilaku dalam suatu etnis atau kelompok kultural yang ada keterlibatan langsung dengan partisipan.
Riset korelasional → mendeskripsikan kekuatan hubungan antara dua atau lebih kejadian atau karakteristik.
Riset Eksperimental
            Dengan riset ini ahli psikologi pendidikan bisa menentukan sebab-sebab perilaku. Sebab adalah suatu kejadian yang dimanipulasi.
v  Variabel independen → Faktor yang dimanipulasi, yang berpengaruh pada faktor eksperimental.
v  Varibel Dependen → faktor yang diukur dalam sebuah eksperimen. Variabel ini bisa berunah apanila variabel independen dimanipulasi.
Rentang Waktu Riset
*      Riset cross sectional → Riset di mana data dkumpulkan dalam satu waktu.
*      Riset longitudinal → Riset di mana individu yang sama dipelajari selama kurun waktu tertentu, biasanya beberapa tahun atau lebih.
Riset Evaluasi Program
            Riset yang didesain untuk membuat keputusan tentang efektivitas suatu program.
Riset Aksi
            Riset yang dipakai untuk memecahkan masalah sekolah atau kelas tertentu meningkatkan pengajaran strategi pendidikan atau membuat keputusan di level tertentu.
Guru-Sebagai-Periset
            Konsep  yang menyatakan bahwa guru kelas dapat meakukan riset sendiri untuk meningkatkan mutu praktik pengajaran mereka.