Sebelum
mengetahui apa yang dimaksud dengan psikologi pendidikan ada baiknya kita
mengetahui apa psikologi. Menurut kaum awam psikologi sering disamakan dengan
ilmu jiwa. Bahkan mereka sering menganggap psikolog itu dokter jiwa. Memang
psikologi mempelajari tentang jiwa, namun pengertian tersebut kurang tepat. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang perilaku dan proses mental.
Ada
berbagai bidang yang dipelajari di psikologi, salah satunya ialah psikologi
pendidikan. Psikologi pendidikan ialah
cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan
pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.
Psikologi penting dalam dunia pendidikan
karena dengan psikologi kita dapat mengetahui perilaku-perilaku yang
berlangsung dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kita akan mengetahui
perilaku mana yang baik dan perilaku mana yang menyimpang.Perilaku yang baik
akan mendorong proses pengajaran dan pembelajaran yang baik pula, dengan
perilaku yang baik para pelajar juga mampu untuk memperoleh pengetahuan secara
efektif.
Dengan
psikologi pendidikan kita akan mengetahui proses mental yang dialami oleh
murid-murid yang kita diajar. Sebagai pengajar yang baik kita harus memahami
bagaimana seseorang secara keseluruhan. Apa yang sedang Ia alami, dan solusi
apa yang sebaiknya kita berikan agar keadaan psikis para murid membaik dan tidak berpengaruh
terhadap perilaku mereka. Memahami psikis murid juga akan membantu mereka untuk
dapat mendapat ilmu pengetahuan yang baik pula.
Psikologi
pendidikan didirikan oleh beberapa perintis yaitu:
· William James → Menjelaskan bagaiman cara mengajar yang
efektif. Menegaskan pentingnya
mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas guna meningkatkan mutu
pendidikan.
· John Dewey → Menjelaskan bahwa anak adalah pembelajar
aktif (active learner), pendidikan
seharusnya memperkuat anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya yang membuat
anak mampu untuk memecahkan masalah sendiri, dan semua ank berhak untuk
mendapatkan pendidikan.
· E. L. Thorndike → Menjelaskan pentingnya keahlian penalaran
pada anak. Thorndike juga menegaskan bahwa
psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada
pengukuran.
Selanjutnya
Skinnerlah yang melakukan perkembangan lebih lanjut.
·
Skinner → Melakukan pendekatan behavioral. Khususnya
pembelajaran operant conditioning: konsekuensi perilaku akan menyebabkan
perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi. Konsekuensi
(reinforcement-punishment) bersifat sementara pada organisme.
Mengajar
merupakan seni dan ilmu pengetahuan. Mengajar dikatakan sebagai seni karena dalam mengajar terkadang mengabaikan
saran-saran ilmiah, tetapi menggunakan improvisasi dan spontanitas yang akan
menciptakan kenyamanan dalam belajar. Mengajar dapat dikatakan sebagai ilmu
pengetahuan karena memeng tujuan utama pengajaran ialah memberikan ilmu pada
murid yang diajar.
Cara Mengajar yang Efektif
Ada
cara-cara untuk mengajar yang efektif yaitu:
1. Pengetahuan
dan keahlian profesional, meliputi:
ü Penguasaan
materi pembelajaran
ü Strategi
pengajaran
ü Penetapan
tujuan dan perencanaan instruksional
ü Keahlian
managemen kelas
ü Keahlian
motivasional
ü Keahlian
komunikasi
ü Bekerja
secara efektif dengan murid dari latar velakang kultural yang berlainan
ü Keahlian
teknologi
2.
Komitmen dan motivasi
Teaching
Strategis (Menjadi Guru yang Efektif)
1.
Pengajaran efektif mensyaratkan agar
guru menguasai banyak keahlian.
2.
Guru harus memiliki perspektif yang
luas.
3.
Mengetahui karakteristik guru yang
pernah kita sukai.
Riset dalam Psikologi Pendidikan
Riset ilmiah adalah riset yang
objektif, sistematis dan daat diuji. Riset ilmiah mereduksikan kemungkinan
bahwa informasi didasarkan pada keyakinan, opini dan perasaan personal. Riset
ilmiah dilandaskan pada metode ilmiah, yaitu
sebuah pendekatan yang dapat dipakai untuk
menemukan informasi yang akurat. Pendekatan ini terdiri dari beberapa langkah
yaitu: merumuskan masalah, menarik kesimpulan, serta merevisi kesimpulan dan
teori-teori.
Teori →
Seperangkat ide yang saling berkaitan dan koheren, yang berfungsi untuk
menjelaskan dan membuat prediksi.
Hipotesis → Aumsi
dan prediksi spesifik yang dapat diuji untuk mengetahui apakah teori itu benar
atau tidak.
Metode Riset
Riset deskriptif
Riset deskriptif adalah riset yang
bertujuan mengamati dan mencatat perilaku. Riset deskriptif tidak dengan
sendirinya bisa membuktikan apa penyebab dari suatu fenomena, tetapi bisa
mengungkapkan informasi penting tentang perilaku dan sifat seseorang.
Observasi
Observasi
alamiah → Observasi di luar laboratorium atau di dunia nyata.
Observasi
partisipan → Observasi di mana peneliti ikut terlibat aktif sebagai partisipan
dalam aktivitas atau setting.
Wawancara dan kuesioner →
Digunakan untuk mencati tahu pengalaman, keyakinan, dan perasaan guru dan
murid.
Tes standar (standardize Test) →
tes dengan prosedur administrasi dan peilaian yang seragam. Tes ini menilai
kinerja murid di domain yang berbeda-beda dan bisa untuk membandingkan kinerja
murid yang berusia sama atautingkat yang sama di tingkat nasional.
Studi Kasus →kajian
mendalam terhadap seorang individu.
Studi etnografik →
deskripsi mendalam dan interpretasi atas perilaku dalam suatu etnis atau
kelompok kultural yang ada keterlibatan langsung dengan partisipan.
Riset korelasional →
mendeskripsikan kekuatan hubungan antara dua atau lebih kejadian atau
karakteristik.
Riset Eksperimental
Dengan riset ini ahli psikologi
pendidikan bisa menentukan sebab-sebab perilaku. Sebab adalah suatu kejadian
yang dimanipulasi.
v
Variabel independen → Faktor yang
dimanipulasi, yang berpengaruh pada faktor eksperimental.
v
Varibel Dependen → faktor yang diukur
dalam sebuah eksperimen. Variabel ini bisa berunah apanila variabel independen
dimanipulasi.
Rentang
Waktu Riset
Riset
cross sectional → Riset di mana data dkumpulkan dalam
satu waktu.
Riset
longitudinal → Riset di mana individu yang sama
dipelajari selama kurun waktu tertentu, biasanya beberapa tahun atau lebih.
Riset Evaluasi Program
Riset
yang didesain untuk membuat keputusan tentang efektivitas suatu program.
Riset Aksi
Riset yang dipakai untuk memecahkan
masalah sekolah atau kelas tertentu meningkatkan pengajaran strategi pendidikan
atau membuat keputusan di level tertentu.
Guru-Sebagai-Periset
Konsep
yang menyatakan bahwa guru kelas dapat
meakukan riset sendiri untuk meningkatkan mutu praktik pengajaran mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar